Dunia teknologi saat ini mengalami trasformasi yang sangat besar, semakin dinamis juga berpengaruh pada strategi pemasaran terutama di Indonesia. Hal ini menjadi peluang besar bagi para pebisnis yang akan membantu produknya dapat berkembang pesat meskipun masih dalam masa perintisan. Misalnya menggunakan sistem affiliate. Sistem ini bukan hanya menawarkan peluang bagi pelaku usaha melainkan juga individu yang tergabung didalamnya. Sistem ini seperti memberikan peluang bagi individu seperti halnya melakukan endorse, dimana mereka akan mendapatkan komisi dari hasil barang-barang yang dipromosikan. Disini tentunya pelaku usaha akan terbantu dengan banyaknya individu yang tergabung dengan affiliate yang akan memberikan keuntungan lebih besar seiring banyaknya produk yang dijual.
Maraknya affiliate ini tentunya bukan tanpa sebab, bermodalkan membuat promosi dengan menjual ide dan kreativitas, tanpa harus memiliki dan menyimpan produk dalam jumlah besar, bermodal link afiliasi sudah mendapatkan persen keuntungan dari penjualan. Sistem seperti ini sangat melekat pada prinsip ekonomi yaitu dengan biaya modal serendah-rendahnya tapi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Mengapa demikian? Affiliate sendiri memakan biaya yang rendah dengan menggunakan teknologi bermodalkan smartphone tentu saja sudah dapat membuat promosi yang sedemikian rupa, selain itu dalam pembuatannya menggunakan waktu yang sangat fleksibel, dimanapun dan kapanpun ide yang bermunculkan dapat dirangkum dengan mudah menggunakan teknologi yang ada saat ini.
Dengan banyaknya pesaing akan memunculkan banyak ide kreatif yang dikembangkan. Namun kurangnya aturan yang tegas yang mengatur mengenai affiliate ini menyebabkan kesenjangan dalam beberapa hal diantaranya adalah promosi yang terlihat oversharing ataupun overclaim, hal ini menyebabkan kepercayaan customer menurun. Untuk menghindari hal ini jika memungkinkan owner dapat memberikan edukasi terkait produk-produk yang dijual, sehingga para affiliate ini mempunyai bahan-bahan yang kemudian dikembangkan mereka sesaui dengan batas-batas yang telah dijelaskan. Kemudian dibeberapa daerah yang belum dapat menjangkau jaringan internet akan merasakan kesusahan jika ingin bergabung dalam program ini, pemerintah dapat melakukan observasi untuk dapat menjangkau daerah-daerah pelosok.
Dengan adanya program affiliate ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dengan pemanfaatan marketplace yang ada tentu menciptakan ekosistem bisnis digital yan kuat. Program ini juga meningkatkan kemandirian individu dalam mendapatkan pendapatan tanpa biaya modal yang besar. Dengan ini akan meningkatkan daya beli masyarakat terutama kalangan anak muda, secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap ekonomi melalui komsumsi. Selain itu, pemanfaatan teknologi akan semakin maju dengan memanfaatkan transaksi elektronik, menjadi poin tambahan untuk Indonesia dapat bersaing di pasar e-commerce dunia seminimal mungkin adalah kawasan Asia Tenggara. Dengan memperluas pasar global akan mendukung ekspor digital yang memperkuat neraca perdagangan produk lokal di kancah Internasional.
Teknologi dapat membuka peluang besar bagi pelaku usaha dan individu melalui program affiliate ini. Tidak ada batasan ruang dan waktu untuk dapat tergabung dalam program ini. Semua individu memiliki kebebasan untuk dapat tergabung dalam program ini. Affiliate bukan hanya mengenai teknologi dan bisnis, melainkan disini individu dapat banyak belajar untuk menciptakan ruang kreatif, komunikasi, dan membangun kepercayaan sebagai landasan utama sorot pandang konsumen. Seharusnya dari banyaknya kemudahan ini, dapat membantu para pengangguran dalam mendapatkan pendapatan lebih mudah dengan memanfaatkan insfrastruktur digital sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan, dan menjadi sebuah langkah menuju Indonesia emas membangun peradaban mewujudkan kesetaraan dan kemajuan bersama.
1 Comment
Red II dan Isu Lingkungan, Topeng Kejahatan Uni Eropa Terhadap Produk CPO Dan Biofuel Sawit Indonesia - IREF
[…] tindakan sewengang-wenang dan dominasi yang dilakukan Uni Eropa kepada dunia atas diksriminasi ekonomi produk sawit asal Indonesia untuk masuk ke kawasan pasar […]