Pinjaman online atau Pinjol (Pinjaman Online) telah menjadi solusi keuangan bagi banyak orang di Indonesia. Namun, sayangnya, perkembangan pesat industri ini juga diikuti oleh maraknya Pinjol ilegal. Untuk terhindar dari risiko ini, langkah-langkah preventif perlu diterapkan. Pertama, pastikan Pinjol yang Anda pilih terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Verifikasi lisensi mereka dan periksa apakah mereka memiliki reputasi yang baik.
Meskipun OJK berupaya keras untuk mengatur industri Pinjol, masih ada banyak Pinjol ilegal yang beroperasi di Indonesia. Menurut data terbaru, jumlah pengguna Pinjol ilegal mencapai angka yang mengkhawatirkan. Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) memblokir 173 entitas pinjaman online ilegal di sejumlah website dan aplikasi. Selain itu, Satgas yang sebelumnya bernama Satgas Waspada Investasi ini juga menemukan 129 konten pinjaman pribadi yang berpotensi melanggar konten terkait pinjaman pribadi yang berpotensi melanggar ketentuan penyebaran data pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun regulasi telah diterapkan, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengurangi penggunaan Pinjol ilegal di masyarakat.
Satu dampak negatif dari popularitas Pinjol adalah peningkatan kasus gagal bayar. Sebanyak 19 pinjol yang dibawah pengawasan ojk sehingga
dapat dikatakan legal memiliki kondisi TWP90 lebih dari 5%. Dimana platform
yang bernama Pintek memiliki skor tertinggi dengan 66,27% dan yang ter rendah
ialah platform Pinjam Duit yang sebesar 5,38% (CNBC Indonesia, 2023). Menurut
Peraturan otoritas jaa keuangan atau POJK (10/POJK.05/2022) kondisi TWP90
ialah ukuran tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera
dalam perjanjian pendanaan di atas 90 (Sembilan puluh) hari sejak tanggal jatuh
tempo. Sehingga permasalahan di platform digital bukan hanya pada pelaku yang
memang curang namun secara konsumen juga perlu edukasi terkait financial
literacy.
Jumlah kasus ini terus meningkat, menciptakan masalah keuangan yang serius bagi banyak individu. Data terkini menunjukkan bahwa angka kasus gagal bayar pinjol di Indonesia mencapai tingkat yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Edukasi keuangan dan keterampilan manajemen utang dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.
Meskipun Pinjol dapat memberikan bantuan keuangan cepat, dampaknya terhadap kemiskinan tidak selalu positif. Beberapa ahli keuangan dan ekonomi berpendapat bahwa ketergantungan pada Pinjol dapat memperburuk kondisi kemiskinan. Tingginya tingkat bunga dan persyaratan pinjaman yang ketat dapat membuat individu terjebak dalam lingkaran utang yang sulit dipecahkan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara memberikan akses keuangan dan mencegah jebakan utang yang berkepanjangan.
Pemerintah Indonesia menyadari seriusnya masalah Pinjol ilegal dan terus berupaya untuk menanggulangi fenomena ini. Melalui OJK, pemerintah aktif dalam memberikan peringatan kepada masyarakat tentang risiko menggunakan Pinjol ilegal dan mengintensifkan penindakan terhadap pelaku ilegal. Selain itu, sosialisasi dan edukasi mengenai keuangan pribadi juga menjadi fokus untuk memberdayakan masyarakat agar dapat membuat keputusan keuangan yang bijak dan bertanggung jawab. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan keuangan yang sehat dan aman di Indonesia.